Senin, 09 Februari 2015

Tugas Kimia


LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA PENGUJIAN  LARUTAN ASAM BASA
MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI



*XII TKJ3 SMKN 1 PACITAN*

       I.            JUDUL
Pengamatan Asam dan Basa Menggunakan indikator Alami

    II.            TUJUAN
Pengamatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis larutan, apakah larutan termasuk asam, basa, atau netral menggunakan. Indikator Alami (Kunyit, Kembang Sepatu) .

 III.            MANFAAT ASAM DAN BASA
a)      Asam
·          Asam Cuka         : Dibuat untuk masakan
·          Air Keras             : Pada baterai karena dari asam sulfat
·         Asam Lambung   : Untuk membantu mencerna makanan yang kita makan.
  Merupakan asam klorida
·         Asam Sitrat          : Banyak terdapat pada makanan dan minuman tertama yang
  kemasan, dan pada agar-agar, untuk menambah rasa dan juga
  keasaman.
b)      Basa
ü  Natrium hidroksida        : soda api / soda ash dan kalium hidroksida, sebagai
  bahan baku pembersih dalam rumah tangga, misalnya
  sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan
  pembersih lantai
ü  Magnesium hidroksida   : aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri
  lambung (antasid).
ü  Amoniak                          : untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya
   infeksi) dan bahan baku pupuk urea.






 IV.            DASAR TEORI
v  Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa,atau netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH tertentu,kegunaan indikator ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan. Disamping itu juga digunakan untuk mengetahui titik akhir kosentrasi pada beberapasenyawa organik dan senyawa anorganik.
v  Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.
Teori asam-basa:
·         Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan basa yaitu teori asam basa arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.
·         Pada tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia inggris bernama T.N Lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor) di sebut basa. Dari definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
·         Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.



KUNYIT

Bunga Sepatu
Kunyit
    V.            LANGKAH KERJA
Indikator Kembang Sepatu
1.      Ambil kembang sepatu beberapa tangkai kemudian haluskan/tumbuk
2.      Masukkan Kembang sepatu yang telah di tumbuk ke dalam 2 tempat yang berbeda
3.      Tambahkan pada tempat yang pertama kurang lebih 5ml asam cuka, sedangkan pada tempat yang kedua tambahkan kurang lebih 5ml air kapur.
4.      Lakukan hal yang sama pada langkah pertama dan kedua, lalu ganti larutan dengan menambahkan kurang lebih 5ml air jeruk nipis dan 5ml air sabun.

Indikator Kunyit
1.      Ambil sebatang kunyit (kira-kira 5cm) kemudian haluskan/tumbuk
2.      Masukkan Kunyit yang telah di tumbuk ke dalam 2 tempat yang berbeda
3.      Tambahkan pada tempat yang pertama kurang lebih 5ml asam cuka, sedangkan pada tempat yang kedua tambahkan kurang lebih 5ml air kapur.
4.      Lakukan hal yang sama pada langkah pertama dan kedua, lalu ganti larutan dengan menambahkan kurang lebih 5ml air jeruk nipis dan 5ml air sabun.

  VI.            DATA PENGAMATAN
Indikator Kunyit
Perubahan Warna Pada Larutan Ekstrak
Warna Mula-mula
Warna Setelah Ditambah Kunyit
Asam Cuka (Asam)
Bening
Kuning
Air Kapur (Basa)
Putih
Coklat kemerahan (merah bata)
Air Jeruk Nipis (Asam)
Putih Keruh
Kuning cerah
Air Sabun (Basa)
Putih Keruh
Jingga


Indikator Bunga Sepatu
Perubahan Warna Pada Larutan Ekstrak
Warna Mula-mula
Warna Setelah Ditambah Bunga Sepatu
Asam Cuka (Asam)
Bening
Pink (merah jambu)
Air Kapur (Basa)
Putih
Hijau
Air Jeruk Nipis (Asam)
Putih Keruh
Merah
Air Sabun (Basa)
Putih Keruh
Ungu (blueberry)



VII.            ANALISIS DATA
Analisis data dari indikator kunyit, adalah sebagai berikut:
a.       Asam cuka yang  berwarna bening setelah dicampur dengan  kunyit yang sudah  ditumbuk, maka akan menghasilkan warna menjadi kuning.
b.      Air kapur yang berwarna putih setelah dicampur dengan kunyit yang sudah ditumbuk, maka akan menghasilkan warna coklat kemerahan (merah bata).
c.       Air jeruk nipis yang berwarna putih keruh setelah dicampur dengan kunyit yang sudah ditumbuk, maka akan mengahasilkan warna menjadi kuning cerah.
d.      Air sabun yang berwarna putih keruh setelah dicampur dengan kunyit yang sudah ditumbuk, maka akan mengahasilkan warna menjadi jingga .

Analisis data dari indikator Bunga Sepatu, adalah sebagai berikut :
a.       Asam cuka yang  berwarna bening setelah dicampur dengan  bunga sepatu yang sudah  ditumbuk, maka akan menghasilkan warna menjadi pink (merah jambu).
b.      Air kapur yang berwarna putih setelah dicampur dengan bunga sepatu yang sudah ditumbuk, maka akan menghasilkan warna hijau.
c.       Air jeruk nipis yang berwarna putih keruh setelah dicampur dengan bunga sepatu yang sudah ditumbuk, maka akan mengahasilkan warna menjadi merah.
d.      Air sabun yang berwarna putih keruh setelah dicampur dengan bunga sepatu yang sudah ditumbuk, maka akan mengahasilkan warna ungu (blueberry).

VIII.            KESIMPULAN
NO
Larutan Yang Diuji
Kesimpulan
1
A
Larutan Asam
2
B
Larutan Basa
3
C
Larutan Asam
4
D
Larutan Basa

Jadi dari tabel diatas dapat disimpulkan :

Bahwa setiap indikator menghasilkan warna tertentu dalam larutan asam dan basa. Sedangkan indikator alami atau buatan dapat disebut suatu zat, sehingga diperoleh definisi indikator :

Suatu zat yang berubah warna jika terdapat dalam larutan asam atau basa.
1)      Yang termasuk Larutan Asam yaitu, Larutan A-C
2)      Yang termasuk Larutan Basa yaitu, Larutan B-D







0 komentar:

Posting Komentar

Kategori

Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright © Teknologi | Powered by Blogger
Design by Viva Themes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com